Budidaya uler kandang bisa jadi pilihan usaha yang perlu Anda coba karena permintaannya yang cukup tinggi. Uler atau ulat kandang menjadi kebutuhan utama para pecinta burung kicau untuk menjadi pakan ekstra bagi hewan kesayangan mereka tersebut. Ulat kandang menjadi sumber nutrisi yang penting bagi kesehatan burung kicau.
Ulat kandang mengandung 48% protein, 40%lemak, 8% nitrogen dan 57% air. Tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan, ulat kandang juga bermanfaat untuk meningkatkan birahi pada burung kicau. Biasanya, ulat kandang diberikan bersama makanan tambahan lain seperti ulat hingkong.
Baca Juga: Cara Ternak Ulat Hongkong Pemula dan Tips agar Sukses
Memulai usaha budidaya uler kandang relatif mudah dilakukan meski oleh pengusaha pemula. Pasalnya, modal yang diperlukan untuk memulai usaha ini tidak terlalu besar. Persiapannya pun tidak terlalu ribet. Anda hanya perlu memahami beberapa ilmu penting serta teknis dalam mengembangbiakkan ulat kandang.
Cara Budidaya Ulet Kandang
![]() |
Sumber: https://kicaumania.net/wp-content/uploads/2022/02/ulat-kandang.jpg |
1. Menentukan Lokasi
Hal pertama yang perlu Anda lakukan ketika ingin memulai budidaya uler kandang adalah menentukan lokasi. Dalam penentuan lokasi, Anda disarankan memilih tempat yang tertutup namun tetap memiliki sirkulasi udara yang lancar. Tempat tertutup lebih baik karena ulat kandang tidak menyukai tempat yang terlalu terang dan udara yang panas.
Anda bisa memilih lokasi di dalam maupun luar ruangan. Namun pastikan, lokasi tersebut memiliki atap agar nantinya ulat kandang yang dikembangbiakkan tidak terkena panas dan hujan. Anda juga dapat menambah penerangan sesuai keperluan, misalnya agar lebih mudah saat memberi makan.
2. Mempersiapkan Kandang
Sebagaimana beternak, Anda juga perlu mempersiapkan kandang khusus jika ingin budidaya uler kandang. Kandang dari bahan triplek merupakan tempat yang paling pas untuk hewan ini. Anda bisa membuatnya sendiri atau membeli kandang bambu yang sudah siap pakai.
Mengenai ukuran, besar kecilnya kandang triplek bisa disesuaikan dengan banyaknya indukan. Idealnya, kandang ulat berukuran 1x1 meter. Anda bisa membuat yang lebih besar jika ingin membudidayakan ulat kandang berskala besar. Jika kandang berukuran lebih besar, usahakan terdapat sekat tiap ukuran 1x1 meter.
Anda perlu paham kapasitas kandang sebab hal tersebut memengaruhi perkembangbiakan serta kualitas ulat. Pada kandang ukuran ideal bisa diisi oleh kurang lebih 1 kilogram indukan. Pastikan kandang tidak kelebihan kapasitas agar ulat dapat tumbuh dengan baik.
3. Menyiapkan Peralatan Pendukung
Setelah kandang sudah tersedia, bukan berarti persiapan Anda dalam budidaya uler kandang sudah selesai. Kandang tersebut masih harus disertai dengan beberapa peralatan pendukung. Sejumlah peralatan itu harus sudah tersedia sebelum Anda memasukkan indukan ke dalam kandang.
Pertama, Anda harus menyiapkan ayakan. Alat ini berguna untuk memisahkan ulat berdasarkan ukurannya. Ayakan yang tersedia harus dalam beberapa ukuran. Ukuran yang lebih besar untuk memisahkan indukan ulat kandang. Sementara ukuran yang lebih kecil untuk memisahkan anakan ulat kandang.
Selanjutnya, Anda juga perlu menyiapkan janggel jagung sebagai media pembibitan ulat kandang. Sebelum difungsikan, janggel jagung harus dihancurkan sampai berbentuk butiran kasar. Sebagai alternatif, kapas juga bisa menggantikan janggel jagung sebagai tempat pembibitan.
Sejumlah peralatan pendukung lain sudah harus tersedia dan siap digunakan, antara lain serok untuk mengambil indukan secara bersamaan dan sikat atau kuas plastik untuk membersihkan kandang ulat. Satu lagi, siapkan juga pakan berupa pepaya mentah, ubi, bengkoang serta konsentrat sebagai pakan tambahan.
4. Memilih Indukan Terbaik
Kunci keberhasilan budidaya uler kandang tidak hanya pada tempat yang sesuai. Pemilihan indukan juga menentukan kualitas ulat kandang yang dihasilkan dari proses budidaya tersebut. Maka dari itu, Anda perlu teliti dalam memilih indukan serta memastikan kualitasnya.
Agar lebih mudah, Anda bisa membeli indukan langsung di toko-toko yang memang menyediakannya. Pastikan indukan yang Anda pilih dalam kondisi sehat, berukuran besar dan seragam serta bisa bergerak secara aktif. Perhatikan juga warna kulitnya mengkilap serta tidak kusam.
5. Menanam Indukan
Langkah selanjutnya dalam budidaya uler kandang adalah menanam indukan pada kandangnya. Sebelum penanaman indukan, Anda perlu memastikan tempat atau kandangnya sudah benar-benar bersih. Tambahkan polar dan ratakan pada bagian dasar kandang kemudian isikan janggel jagung yang sudah dihaluskan tadi.
Anda kemudian bisa langsung mengisikan indukan ke dalam kandang sesuai kapasitas yang sudah disebutkan sebelumnya. Sebaiknya Anda melakukan pencatatan waktu meliputi hari dan tanggal penanaman indukan ulat kandang. Pencatatan waktu ini berguna untuk menentukan masa panen ulat kandang.
6. Memberi Pakan secara Teratur
Langkah berikutnya dalam proses budidaya uler kandang ini termasuk dalam proses perawatan dan pemeliharaan. Memberi pakan pada indukan ulat kandang penting dilakukan untuk mendukung perkembangbiakannya dan kemampuannya untuk menghasilkan telur.
Pemberian pakan pada indukan ulat kandang dilakukan 2-3 kali dalam sehari. Selain pakan utama dari bahan alami, ulat kandang juga butuh diberi pakan tambahan berupa konsentrat. Pemberian pakan yang penuh nutrisi akan membantu ulat kandang sehat dan menghasilkan telur berkualitas bagus.
7. Memisahkan Indukan dan Telurnya
Pada waktu beberapa hari setelah penanaman, indukan akan segera bertelur. Anda perlu segera melakukan pemisahan indukan dari telur yang sudah menetas. Pemisahan ini penting dilakukan agar indukan bisa bertelur lagi dan ulat yang menetas bisa segera tumbuh besar.
Anda bisa memanfaatkan ayakan dengan ukuran kecil untuk memisahkan indukan dan telurnya yang sudah menetas. Salah satu proses budidaya uler kandang ini mungkin terlihat merepotkan. Akan tetapi, tahap ini termasuk yang paling penting dalam perkembangbiakan ule kandang.
8. Pembesaran Ulat Kandang
Telur ulat kandang yang sudah menetas harus ditempatkan pada kandang tersendiri. Kandang yang dipakai bisa dibuat sama dengan pembuatan kandang untuk indukan. Ukurannya bisa menyesuaikan dan pastikan sudah melengkapi kandang dengan polar serta janggel jagung.
Pada kandang tersendiri, telur ulat kandang yang sudah menetas akan melalui proses pembesaran. Selama proses ini berjalan, Anda perlu melakukan perawatan dan pemeliharaan harian. Salah satunya dengan rutin memberikan pakan serta memastikan kandangnya tidak penuh kotoran.
9. Pemanenan Ulat Kandang
Pada waktu kurang lebih 20 hari setelah menetas, ulat kandang sudah berukuran cukup besar. Itu berarti, ulat kandang sudah memasuki masa panen. Tahap pemanenan ini pun mengharuskan Anda memperhatikan beberapa hal.
Anda perlu menyiapkan ayakan dan wadah bersih. Ulat kandang yang berukuran cukup akan tersaring dengan ayakana tersebut. Lalu, tempatkan ulat kandang yang sudah diayak pada wadah terpisah. Terakhir, Anda bisa langsung menjual ulat kandang pada pelanggan yang membutuhkan.
Proses budidaya uler kandang ternyata tidak terlalu rumit. Proses persiapannya cukup sederhana tanpa membutuhkan lokasi usaha yang terlalu luas. Kandang yang dipersiapkan juga tidak perlu berukuran besar serta dapat dibuat dari bahan sederhana. Dalam waktu yang relatif singkat, Anda bahkan sudah bisa memanen ulat kandang.