1487hPKpia4iiP5d8SfRsNA0M2WCjGtSTMvAy7TI

Cara Ternak Ulat Hongkong Pemula dan Tips agar Sukses

Cara Ternak Ulat Hongkong

Mudah untuk dibudidayakan menjadi alasan ulat hongkong banyak dipilih sebagai usaha budidaya. Cara ternak ulat hongkong cukup cepat dan bisa dimulai oleh siapa saja. Ulat hongkong merupakan fase dari metamorfosis kumbang kecil. 

Kandungan proteinnya sangat tinggi dan diperlukan oleh burung kicau, ikan hingga reptil. Begitu juga dengan udang yang jika diberi pakan ulat hongkong dapat memicu pertumbuhannya. Seperti apa cara ternak ulat hongkong ini? Silahkan Anda simak artikel ini sampai akhir.

4 Cara Ternak Ulat Hongkong  untuk Pemula

Siklus hidup ulat hongkong dimulai dari telur, kemudian larva, kepompong dan kumbang. Saat menjadi larva itulah disebut sebagai ulat hongkong. Manfaat ulat hongkong sebagai pakan burung hingga reptil menjadikannya peluang usaha yang menjanjikan. 

Harga penjualan ulat hongkong terus mengalami kenaikan karena tingginya permintaan pasar. Pada beberapa daerah, harga 1 kilogram ulat hongkong bisa mencapai 100 ribu rupiah. 

Anda yang berminat untuk ternak ulat hongkong bisa mengikuti empat tahapan yang akan kami sampaikan sebagai berikut:

1. Mempersiapkan Kandang Ulat Hongkong 

Tempat untuk ternak atau kandang ulat hongkong harus dipersiapkan terlebih dahulu. Bahan yang digunakan adalah kayu serat triplek yang dibuat seperti nampan dan bisa disusun seperti rak.  Pada bagian sambungan kayu dan triplek perlu ditutup dengan isolasi agar ulat tidak keluar. 

Ukuran nampan kayu ini idealnya adalah 60cm X 40cm X 7cm. Jika tidak memiliki rak kayu ini bisa juga menggunakan wadah plastik berukuran mirip. Kemudian kandang harus diletakan di tempat yang tidak terlalu panas dan terhindar dari predator lain. 

2. Memilih Bibit Ulat Hongkong

Tahapan selanjutnya adalah memilih bibit yang baik sehingga mampu memberikan hasil panen yang memuaskan. Cara ternak ulat hongkong dimulai dari indukan ulat dewasa yang nantinya akan berubah menjadi kumbang setelah 10 hari. 

Bibit atau indukan ulat hongkong yang berkualitas memiliki ciri panjang rata-rata 15 mm. Lebar tubuhnya adalah 4 mm dan untuk pembelian indukan ini cukup 2 kg saja. Biasanya sudah berisi 500 hingga 1.000 ekor yang nanti bisa dikembangkan kembali. 

Jumlah indukan ini harus dibatasi sehingga perkembangan ulat hongkong lebih optimal. Setidaknya semua ulat dapat berubah menjadi kepompong berukuran besar. Indukan ulat hongkong kemudian diletakan ke dalam wadah berisi dedak yang nantinya dikembangbiakan setiap 3 hari sekali. 

Wadah harus disimpan ke dalam area yang gelap dan hangat selama 90 hari, maka ulat akan berubah menjadi kepompong.  

3. Memisahkan Kepompong dan Kumbang Muda

Usai menunggu 90 hari dari ulat dewasa, maka di dalam wadah akan terlihat kepompong yang harus dipisahkan supaya menjadi kumbang secara serentak. Kepompong yang bisa diambil adalah memiliki warna putih kecoklatan dan harus diambil hati-hati agar tidak lecet. 

Pindahkan kepompong ke dalam wadah yang sudah dialasi koran dan jangan ditumpuk. Pada bagian atasnya lapisi juga dengan koran, Kepompong akan berubah menjadi kumbang muda dengan sayap berwarna putih usai 10 hari. 

Kumbang muda harus dipisahkan kembali ke dalam wadah yang sudah dialasi dengan kapas. Nantinya kapas akan menjadi tempat bertelur. Pemisahan dilakukan hanya pada kumbang yang sayapnya sudah mulai menghitam dan mengkilap. 

Setelah 7 hari, kumbang dipindahkan lagi ke wadah lain yang juga dialasi kapas. Pemindahan kumbang ini bertujuan agar mereka kawin lagi dan menetaskan telur. 

Wadah berisi kapas yang pertama biasanya sudah memiliki telur dan akan menetas kurang lebih 10 hari. Tidak perlu memindahkan telur, biarkan menetas dan baru dipindahkan setelah usianya mencapai 30 hari. Ulat yang baru saja menetas memiliki ukuran kurang lebih 3mm. 

4. Pemberian Pakan dan Panen 

Cara ternak ulat hongkong selanjutnya adalah pemindahan ke dalam kandang yang tadi telah dibuat. Ketika ulat berusia 30 hari sudah saatnya untuk dipindahkan dan diberikan pakan hingga waktu panen. 

Pemberian pakan ulat hongkong harus diperhatikan, yaitu berupa sayuran hijau, daun selada, labu, apel, ampas tahu. Khusus untuk ampas tahu atau bekatul harus dibuat gumpalan agar tidak menimpa ulat. 

Pakan yang diberikan juga harus sering diganti supaya nutrisi yang dibutuhkan tercukupi. Usahakan hanya ganti pakan ketika pakan pertama sudah benar-benar habis. Setelah 20 hari kemudian ulat akan tumbuh menjadi lebih besar dan siap untuk dipanen.

Baca Juga: Cara Budidaya Maggot dengan Limbah Sayuran di Rumah

Tips agar Sukses Beternak Ulat Hongkong

Memperhatikan keempat cara ternak ulat hongkong di atas sangatlah mudah dan panen bisa dilakukan dua hingga 3 bulanan. Namun ada beberapa kelemahan tentang ulat hongkong yang juga harus diperhatikan. 

Pertama adalah predator seperti semut, cicak, tikus yang akan memakan ulat hongkong. Kedua cepat mati jika tidak menjaga suhu udara dengan baik. Ketiga perubahan ke pupa yang terlalu cepat membuat kumbang cepat mati. 

Nah supaya cara ternak ulat hongkong tetap berhasil, beberapa tips berikut ini akan membantu. 

1. Membuat Kandang yang Aman

Dimulai dari pembuatan kandang yang aman dari serangan predator pemakan ulat hongkong. Kandang bisa diberikan kawat nyamuk di sekeliling dinding rak sehingga predator seperti cicak atau tikus tidak bisa masuk. 

Bisa juga dengan menambahkan oli atau air pada kaki-kaki rak supaya predator seperti semut tidak bisa masuk. Kemudian letakan kandang tidak menempel dengan dinding yang bisa jadi jalan masuk semut. 

2. Memperhatikan Suhu Ruangan Tempat Ternak 

Ulat memiliki masa hidup yang singkat dan perlu suhu ruangan yang sejuk. Ketika suhu terlalu dingin atau panas maka ulat mudah mati. Oleh karena itu selalu letakan kandang di ruangan dengan sirkulasi udara yang lancar. 

Jumlah pakan yang mengandung banyak air juga perlu diperhatikan ketika cuaca sedang panas. Begitu juga dengan populasi ulat di dalam satu boks kayu harus disesuaikan supaya tidak terlalu padat. 

3. Membersihkan Kandang 

Kebersihan kandang menjadi kunci kesehatan ulat hongkong. Kotoran seperti pakan yang kering dan juga kulit kering ulat dari hasil pergantian kulit harus dibersihkan. Anda bisa membersihkannya ketika hendak mengganti pakan. 

Tidak perlu memindahkan ulat hongkong ketika membersihkan. Cukup ambil saja kotorannya sehingga tidak terlalu banyak perpindahan yang bisa mengakibatkan ulat mati. 

4. Jangan Langsung Kawinkan agar Kumbang Tidak Stress

Apabila kumbang baru saja dikawinkan dan sudah menghasilkan telur maka jangan langsung kawinkan kembali. Biarkan kumbang beristirahat sehari di dalam wadah berisi kapas tanpa dedak. Baru setelah satu hari kumbang bisa disatukan kembali ke dalam wadah berisi kapas dan juga dedak.

5. Menambahkan Suplemen dalam Pakan

Berikan suplemen organik kepada ulat hongkong bersamaan dengan pakan. Suplemen ini bertujuan sebagai asupan nutrisi yang membuat pertumbuhannya lebih optimal. Termasuk menghindarkan ulat dari serangan penyakit. 

Pilih suplemen organik yang baik untuk hewan ternak dan ramah lingkungan. Pemberian suplemen ini harus disesuaikan dengan populasi ulat hongkong. 

Inilah cara ternak ulat hongkong yang bisa Anda ikuti. Perhatikan setiap tahapnya dengan benar dan ikuti juga tipsnya. Baru nantinya bisa menikmati masa panen yang menguntungkan.

Related Posts

Related Posts